KUPANG. NUSA FLOBAMORA-Menteri pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan teknologi smart farming dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing dan food estate sebagai antisipasi rawan pangan untuk program jangka panjang tentu mempunyai manfaat besar bagi masyarakat Indonesia ke depannya.
“kita siapkan food estate untuk masa depan Indonesia. Penuhi kebutuhan padi dan jagung kalau nanti kekurangan,” sebut Amran.
Amran menambahkan untuk pengembangan food estate, pemerintah memanfaatkan teknologi dalam skala besar. Penggunaan teknologi sangat penting dalam mengubah lahan yang selama ini belum dimanfaatkan untuk pertanian menjadi lahan produktif.
Selain itu, perlu adanya sinergi dan kolaborasi dalam menyukseskan program ini.
“Penggunaan teknologi pertanian seperti smart faming juga sebagai langka maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing, “ tegas Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM) Idha Widi Arsanti mengatakan perlu adanya peningkatan kompetensi petani dan pelaku usaha di bidang pertanian dalam mendukung program-progran Kementan, salah satunya adalah melalui pelatihan.
“Sebagai dukungan program dan peningkatan kompetensi SDM Pertanian kita ajarkan melalui pemberian pelatihan.” Kata Santi
Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang turut mendorong pengembangan pertanian modern, khususnya pada komoditas hortikultura di Kabupaten Sumba Tengah, sebagai salah satu upaya dalam mendukung program food estate.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani atau SDM pertanian dalam menerapkan teknologi modern sehingga produktivitas dan kualitas hasil pertanian dapat ditingkatkan.
Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, dimulai 20-22 Agustus 2024 di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah dan diikuti sebanyak 30 peserta non aparatur.
Pada pembukaan pelatihan, Kepala BBPP Kupang, Indra Zakariya Rayusman menyampaikan pentingnya pelatihan ini dalam rangka mendukung program food estate dengan menerapkan teknologi modern pada budidaya tanama hortikultura.
“Dengan mengadopsi teknologi modern, diharapakan produktivitas pertani hortikultura di Sumba Tengah dapat meningkat secara signifikan, sehingga dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional” ujar Indra
Pada pembukaan pelatihan juga turut di hadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan beserta jajarannya serta panitia penyelenggara pelatihan.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan program food estate di Sumba Tengah bisa berjalan sukses, dan penerapan teknologi pertanian yang di adop selama pelatihan bisa diterapkan di lapangan oleh para peserta. (*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)