KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Ketua Umum Pimpinan Pusat ( PP) Muhammadyah, Prof.Dr. H Haedar Nasir, M.Si meresmikan gedung perkuliahan D setinggi 6 lantai dan perkuliahan E setinggi 7 lantai Universitas Muhammadyah Kupang (UMK) dengan fasilitas sangat representatif.
Rektor Universitas Muhammadyah Kupang, Dr. Zainur Wula, S.Pd., M.Si saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (8/9/2022) mengatakan, selain meresmikan Gedung perkuliahan bersama, Ketua Umum PP Muhammadyah juga meresmikan Masjid KH Ahmad Dahlan yang terletak di halaman kampus UMK. Terdiri dari 2 lantai dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Masjid KH Ahmad Dahlan merupakan salah masjid yamg termegah di Kota Kupang.
Selain itu juga jelas Zainur, peresmian air bersih yang dikerjakan secara bersama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat( MPM) PP Muhammadyah dengan UMK di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten TTS.
Pembangunan sarana air bersih ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat di Desa Tliu yang selama sulit memperoleh air bersih.
Pembangunan air bersih ini menurutnya, sudah dikerjakan sejak tahun 2020 dan air tersebut sudah dinikmati oleh masyarakat di Desa Tliu.
” Kami menyadari, pekerjaan itu belum selesai dan kami akan melanjutkan pekerjaan itu bekerja sama dengan MPM PP Muhammadya berkolaborasi dengan Universitas Muhammadya yang ada di Indonesia antara lain, Universitas Muhammadya Jogjakarta , Universitas Muhammadya Surakatar, Solo, Universitas Muhammadya UHAMKA Jakarta” jelasnya.
Dijelaskan Rektor UMK 2 periode ini, fasilitas air bersih bukan hanya untuk makan, minum dan cuci, tetapi bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Dirinya berharap, dengan keberadaan air bersih di Desa Tliu ini memberikan manfaat yang luar biasa demi meningkatkan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan bersama.
Rektor berpenampilan sederhana ini menegaskan, bahwa kehadiran Muhammadyah untuk semua bukan untuk satu golongan saja tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan.
“Keberadaan air di Desa Tliu ini, bukan hanya di manfaatkan satu kelompok saja, tetapi semua golongan bisa menikmatinya. Dengan keberadaan air ini, kehidupan masyarakat makin kokoh dan kuat tanpa sekat,” tandasnya.
Selain air bersih, untuk meningkatkan sumber daya manusia( SDM) jelas Zainur, saat ini sudah di bangun sekolah Dasar Muhammadya sebanyak 6 lokal dan Insya Allah rencana akan di bangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Desa Tliu dengan melihat kondisi di sana, Karena Desa itu juga daerah pertanian dan peternakan.
Dari sisi perguruan tinggi juga, sudah di lakukan kolaborasi dalam bidang penelitian dan pengabdian bersama. Jadi setiap tahun, mahasiswa dari perbagai perguruan tinggi Muhammadya yang melalukan kerja sama ini akan terjun kesana untuk melalukan pengabdian maupun risetnya di Desa Tliu.
Sekali lagi Muhammadyah sangat perhatian dan konsen di Desa Tliu ini, karena apresiasi dari masyarakat terutama pemerintahan Desa, tokoh adat, tokoh masyarakat yang sangat bersatu padu, sangat berharap dengan keberadaan Muhammadya disana bisa memberikan manfaat untuk mereka.
” Kami bersyukur dengan keberadaan air dan sarana pendidikan yang kami lakukan di sana. Sekolah untuk semua, air untuk semua dan Keberadaan Muhammadya untuk semua,” pungkasnya.(ER)