KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT dan ISEI Kota Kupang bersinergi menyelenggarakan kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025.

Kegiatan yang diselenggarakan pertama kali di Provinsi NTT ini bertujuan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas inflasi di Provinsi NTT.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso mengatakan, capaian Provinsi NTT pada tahun 2025 sudah sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang melebihi tahun-tahun sebelumnya serta stabilitas inflasi tetap terjaga dalam sasaran.

Namun, menurut Adidoyo Prakoso, kita harus terus berupaya merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso, menyampaikan hal ini dalam sesi Leaders Insight kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025 yang digelar di Aula El Tari Kupang, Senin (24/11/2025).

Dikatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT dapat didorong melalui pemanfaatan berbagai komoditas unggulan di Provinsi NTT.

Provinsi NTT memiliki berbagai macam komoditas unggulan seperti, garam, rumput laut, daging sapi dan lainnya, yang dapat didorong untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, saat memberikan Keynote Speech sekaligus membuka kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025, mengatakan, upaya perkuat hilirisasi produk unggulan yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui program One Village One Product (OVOP), One Community One Product (OCOP), dan One School One Product (OSOP).

“Apabila nilai tambah produk sudah ditingkatkan melalui hilirisasi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan peningkatan skala usaha dari produk-produk tersebut utamanya melalui pembiayaan”, ujar Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Pada kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025, dihadirkan narasumber dari Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Bapak Septian Hario Seto, yang menyampaikan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat iklim investasi di daerah melalui pemberian insentif dan penyederhanaan perizinan berinvestasi.

Alexander Lubis dari Departemen Kebijakan Makroprudensial menyampaikan kebijakan Bank Indonesia dalam mendukung pembiayaan oleh perbankan, salah satunya melalui pemberian insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) kepada sektor prioritas.

Selanjutnya, Zaafri Ananto Husodo selaku akademisi menyampaikan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan dalam optimalisasi pembiayaan kepada pelaku usaha khususnya UMKM untuk dapat meningkatkan skala usaha dalam mendukung perekonomian di daerah.

Kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025 ditutup dengan presentasi kajian yang telah disusun oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kota Kupang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.

Kajian mengulas penguatan nilai tambah komoditas garam di Kabupaten Kupang, analisis pemanfaatan dan kesiapan infrastruktur pendukung Bendungan Temef, serta optimalisasi rantai pasok ayam pedaging di Kota Kupang.(*/ER)

error: Content is protected !!