KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Puluhan peserta Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) yang merupakan utusan dari kabupaten/kota se-NTT siap adu kehebatan di ajang STQH tingkat Provinsi NTT.
Peserta akan bersaing untuk merebut tiket untuk melaju ke ajang STQH tingkat nasional mewakili Provinsi NTT.
STQH erupakan salah satu moment dan forum bagi umat Islam untuk merefleksikan Al quran, kemampuan membaca, menghafal dan memahai Al quran sesuai dengan standar yang sudah disusun.
Gubernur Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melalui Sekretaris Daerah ( Sekda) Provinsi NTT, Kosma D. Lana pada saat membuka dengan resmi STQH ke-XXVIII tingkat Provinsi NTT tahun 2025 pada jumat malam 20 Juni 2025 di Aula Asrama Haji Kupang menyampaikan beberapa pesan penting.
Dikatakan Gubernur Melki, ia berharap kerja-kerja dalam STQH tahun 2025 ini, dapat mengedukasi umat agar semakin mencintai dan membumikan Al quran.
Menurut Gubenur Melki, kegiatan STQH mempunyai posisi yang sangat vital dalam membangun mental spritual dan akhlak Bangsa terutama di NTT.
Al quran juga merupakan sumber pengetahuan serta mengandung nilai-nilai kehidupan yang mengajarkan tentang mana yang benar, mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang sejati mana yang palsu.
“Melalui STQH tingkat Provinsi NTT tahun 2025 ini, saya ingin mengajak kita semua untuk senantiasa berzikir dan bertawaqur untuk membangun akhlak dan peradapan yang lebih baik di hari-hari yang akan datang” pungkas Ketua Golkar NTT ini.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Lembaga Pengembangan Tilawati Quran ( LPTQ) Provinsi NTT, M Saleh Goro menyampaikan terimaksih kepada Kabupaten/ Kota karena dari 22 Kabupaten/ Kota se-NTT semuanya mengirimkan utusan untuk mengikuti kegiatan ini.
” Kita berharap, dengan STQH yang kita adakan 2 tahun sekali ini, akan mendapatkan bibit-bibit unggul yang bisa kita bawa ke STQH tingkat Nasional di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Oktober mendatang” jelasnya
Dikatakan Saleh, LPTQ punya mimpi, minimal NTT masuk 10 besar. Kata bung Karno” Bemimpilah setinggi langit, kalau jatuh masih ada diatas bintang” disambut tepuk tangan para hadirin.
NTT tidak muluk-muluk tetapi apa yang dihasilkan dari seleksi kali ini diharapkan dewan hakim yang dianggap sudah memiliki kopetensi baik di NTT akan menghasilkan para tilawah-tlawati hafids dan hafidsa yang bisa mengharumkan nama Provinsi NTT di kancah Nasional.
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Reginaldus Saverinus Serly Serang dalam sekapur sirinya mengatakan, STQH merupakan kegiatan yang telah mentradisi dan melekat dalam kultur kehidupan masyarakat Bangsa dan Negara Indonesia dan khususnya bagi umat muslim.
STQH senantisa mempunyai daya tarik, sebuah ruang tersendiri untuk mengingatkan kita akan kedekatan kita dengan Kitab suci.
Dikatakan Reginaldus, STQ dipadang sebagai media dakwah dan juga siarkan keagamaan. Karena itu pelaksana dan penyelenggaraan STQ hendaknya terus menjadi sarana untuk mempererat kesatuan dan solidaritas internal komunitas keagamaan Islam yang sekaligus terus membangun nilai-nilai harmoni baik interen dan antar umat beragama.
Kementrian agama tentunya mendukung penuh kegiatan ini STQ yang ke- XXVIII tahun 2025. STQ yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali ini, bisa sejalan dan seirama dengan apa yang dikuatkan oleh Kementrian Agama saat ini.
Pada sarana peneguhan nilai-nilai spiritual, memperkuat moralitas dan menghidupkan semangat kebersamaan dalam keberagaman.
” Saya mengajak kita semua untuk melihat momentum ini sebagai tempat memperkuat tekad dalam membangun kehidupan bermasyarakat melalui nilai-nilai Al qur’an agar semakin rukun damai dan sejahtera dan berkarakter religius” ujarnya.
Adapun STQH ke- XXVIII tingkat Provinsi NTT tahun 2025 mengambil tema” Ayo Bangun NTT Dengan Menyiapkan Generasi Alqurani yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045″
STQH ini dilaksanakan dari tanggal 20-24 Juni 2025 di Asrama Haji Transit Kupang.
Cabang dan golongan yang di Musabaqokaan pada STQH ke-XXVIII Tingkat NTT 2025 sebagai berikut:
1. Cabang Tilawal, golongan kanak-kanak, golongan dewasa.
2. Cabang hafalan, golongan 1 jus dan tilawah, golongan 5 jus dan tilawah, golongan 10 jus.
Jumlah peserta yang mengikuti STQH sebanyak 92 orang yang berasal dari 22 Kabupaten/ Kota se-NTT.(ER)