KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Sekolah vokasi memiliki fasilitas yang baik untuk mendukung tercapainya kompetensi peserta didik bukan hanya dari segi teori teori, namun juga praktik.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang memiliki laboratorium pasca panen yang merupakan salah satu fasilitas praktik bagi peserta didik dalam mengolah hasil pertanian.
Kegiatan tersebut selanjutnya kita kenal dengan istilah pengolahan hasil pascapanen. Kegiatan ini beririsan dengan mata pelajaran produk kreatif kewirausahaan.
Dalam hal ini diharapkan para peserta didik memiliki keahlian untuk mengembangkan berbagai macam produk hasil pengolahan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa sebagian besar produk pertanian yang dijual di pasaran saat ini merupakan hasil pengolahan dari lab pascapanen yang sudah diintegrasikan dengan teknologi pangan.
“Mulai saat ini peserta didik selain memiliki kemampuan mengolah hasil pertanian, tentunya mereka sedah seharusnya mampu memasarkan dengan memanfaatkan teknologi masa kini”, jelas Andi
Dedi Nursyamsi Selaku Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendukung terkait fasilitas pendukung yang dapat menunjang dalam berwirausaha.
“Kegiatan yang ada tentunya harus bermanfaat untuk peserta didik dalam karir kewirausahaannya terutama dalam mengolah hasil pertanian, sehingga nilai jual akan lebih tinggi jika dikemas dengan menarik,” tegas Dedi.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di lab pascapanen diantaranya pemanenan hasil pertanian, pengolahan, pengemasan, dan pemasaran.
Kegiatan yang rutin dilakukan di lab pasca panen SMK-PP Negeri Kupang yaitu, pengolahan daging seperti pembuatan se’i sapi khas kupang, rendang sapi, ayam bumbu, ayam geprek serta bakso pentolan.
Selain itu ada juga pembuatan stik susu, stik labu, kacang bawang, yogurt strawberry, tahu isi, bubur kacang hijau, keripik pisang, marning jagung, salad buah dan juga mie kelor.
Dengan adanya lab pasca panen, peserta didik tentunya dapat terjun langsung dalam membuat hingga memasarkan olahan yang mereka buat.
Tujuannya tiada lain adalah untuk lebih mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka yang harus mulai ditumbuhkan sejak dini.
Plt. Kepala SMK-PP Kupang mengungkapkan bahwa semua kegiatan pascapanen harus dilakukan dengan prosedur yang benar untuk tetap menjaga kualitas dari produk tersebut.
“Kita harus perhatikan kebersihan dan tentunya produk harus higienis serta memiliki daya jual tinggi untuk dapat bersaing dengan produk lainnya ,” ungkap Bogarth.
Bukan hanya sekedar mengolah hasil pertanian, tentunya peserta didik dibekali kemampuan untuk menganalisis usaha dimulai dari menghitung modal sampai dengan berapa besar keuntungan yang mereka dapatkan.
Karena sesungguhnya jika dimanage dengan baik maka pertanian bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan mengingat pangan adalah kebutuhan nomor 1 dunia.
Untuk saat ini pemasaran dilakukan di sekitar lingkungan SMK PP Negeri Kupang dan merambah ke Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.(*/Rilis Berita SMKN PP N Kupang-Luluk Juan/ER)