KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya agar program imunisasi dasar lengkap (IDL) buat anak-anak di daerah ini dapat mencapai target.
Sesuai laporan Dinas Kesehatan NTT bahwa pencapaian IDL masih di bawah target maka kerja kolaboratif antar semua elemen harus segera dilakukan.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena menegaskan hal ini saat membuka kegiatan Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi NTT dan kabupaten di NTT di Hotel Sasando Kupang, Jumat (25/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri juga Bupati Sumba Timur, perwakilan dari Kabupaten Alor, Wakil Bupati Kupang, Sekda Kota Kupang, Asisten 1 Sekda Manggarai Barat, Pimpinan UNICEF Perwakilan NTT-NTB.
Adapun kegiatan ini mengusung Tema : “Mewujudkan komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam mendukung program imunisasi yang berkelanjutan”.
Dikatakan Melki Laka Lena bahwa imunisasi merupakan program paling berhasil dalam mengatasi angka kematian anak.
Dirinya meyakini semua bupati/wali kota se-NTT melihat bidang kesehatan merupakan hal mendasar dan wajib untuk mendapat skala perhatian
Dalam proses pembangunan, lanjut Melki, ada tiga bidang yang paling pokok diperhatikan yakni Kesehatan, pendidikan, ekonomi.
Semua warga tentu menginginkan terwujudnya NTT Sehat terutama anak-anak. Caranya semua imunisasi yang menjadi rekomendasi WHO wajib diberikan pada anak terutama imunisasi dasar lengkap.
Dirinya mendorong pemerintah Kota Kupang, Sumba Timur, Alor, Kupang dan Manggarai Barat yang masih jauh dari capaian IDL agar terus bekerja keras.
Ia meminta kepala daerah wajib dorong para kepala desa dan lurah menjadikan program kesehatan sebagai yang paling utama.
Sebagai ujung tombak di lapangan kades dan lurah setiap awal bulan mengecek warganya untuk segera IDL.
Tak lupa Melki Laka Lena meminta semua pihak melawan informasi hoax soal IDL karena program ini sudah diuji dan dipastikan berdampak sangat baik terhadap tumbuh kembang anak karena sudah diuji WHO.
Kepala Dinas Kesehatan NTT drg. Iien Adriany, M.Kes pada kesempatan ini menyampaikan
cakupan imunisasi dasar lengkap Provinsi NTT selama tiga tahun terakhir belum mencapai target.
Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) Provinsi NTT Tahun 2022 cakupan IDL 84,4% dari target 90%, Tahun 2023 Cakupan IDL 70,9% dari target 90% dan Tahun 2024 Cakupan IDL 43,5% dari target 100%.
Jika dilihat dari cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Provinsi NTT selama 3 tahun terakhir mengalami penurunan.
Cakupan Tahun 2024 mengalami Penurunan signifikan sebesar 27,4% dibandingkan Cakupan IDL tahun 2023. Cakupan Imunisasi dasar lengkap Pada Tahun 2024 berada dibawah 50% di sebelas (11) kabupaten dan 11 kabupaten/kota lainnya berada dibawah 60%.
Hal ini menunjukkan bahwa Cakupan imunisasi tidak tinggi dan merata di 22 kabupaten kota, sehingga masuk dalam kategori risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Berbagai persoalan penting yang dihadapi di masing-masing daerah sangat berpengaruh terhadap capaian imunisasi di Provinsi NTT.
Dikatakannya, kondisi geografis, latar belakang ekonomi, sosial budaya merupakan permasalahan paling krusial saat ini.
Selain itu belum efektifnya kebijakan dan strategi daerah untuk mengejar ketertinggalan imunisasi bagi anak-anak yang belum memiliki akses sama sekali terhadap layanan imunisasi rutin maupun imunisasi lengkap.
Dukungan lintas sektor dan peran masing-masing pihak yang terkait belum optimal karena program imunisasi masih menjadi beban Dinas Kesehatan. Mobilisasi potensi-potensi lokal untuk mendukung program imunisasi juga masih sangat terbatas.
Menurutnya, tugas pemerintah saat ini adalah bagaimana mengurus orang sakit agar sehat dan orang yang sehat tetap sehat selalu.
Untuk itu, program imunisasi merupakan intervensi yang paling efektif dalam mencegah stunting.
Dikatakan drg. Iien Adriany, data menunjukkan bahwa pemberian imunisasi untuk NTT tahun 2025 ini baru mencapai 43,5 persen dari target 100 persen.
Atau mengalami penurunan 27 persen dimana masih terdapat 45 ribu lebih anak-anak belum mendapat imunisasi lengkap. Untuk itu ini menjadi tugas dan komitmen bersama termasuk mensosialisasikan vaksin baru kepada masyarakat.(ER)