KUPANG. NUSA FLOBAMORA -Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PP N) Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.

Sebanyak 28 peserta didik dari kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura diturunkan ke tiga desa di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), masing-masing Desa Linamnutu, Bena, dan Polo.

Para siswa ini akan melaksanakan kegiatan pendampingan Swasembada Pangan selama hampir dua bulan, mulai 22 Oktober hingga 15 Desember 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi dari program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) dan pengabdian masyarakat, sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat peran pendidikan vokasi pertanian sebagai pencetak sumber daya manusia unggul yang siap terjun di dunia kerja sekaligus berkontribusi langsung kepada masyarakat tani.

Kegiatan pendampingan Swasembada Pangan di TTS ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan vokasi pertanian dengan masyarakat tani, yang digagas oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan yang merupakan salah satu indikator pembangunan sektor pertanian bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk dunia pendidikan.

“Kita tidak boleh lagi bergantung pada impor. Indonesia memiliki potensi besar dan anak-anak muda pertanian yang luar biasa. Siswa dan mahasiswa lembaga pendidikan vokasi pertanian harus didorong untuk turun langsung membantu petani. Inilah bukti nyata bahwa generasi muda kita siap mengawal kedaulatan pangan bangsa,” tegas Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pendidikan vokasi pertanian memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi muda yang menjadi penggerak utama pembangunan sektor pertanian.

“Kunci utama kemandirian pangan ada pada sumber daya manusianya. Polbangtan/PEPI serta SMK PP harus melahirkan job creator, bukan sekadar job seeker. Melalui kegiatan seperti ini, siswa belajar langsung bagaimana menjadi pelaku utama pembangunan pertanian di masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa keterlibatan generasi muda dalam kegiatan lapangan seperti pendampingan ini merupakan langkah nyata menuju pertanian maju, mandiri, dan modern. Kementerian Pertanian terus mendorong lahirnya young agripreneur yang mampu membawa inovasi dan semangat baru di sektor pangan.

Terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya, menjelaskan bahwa peserta didik yang diterjunkan akan tinggal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat tani di tiga desa lokasi pendampingan.

“Tujuan utama kegiatan ini bukan hanya agar siswa belajar di lapangan, tetapi juga agar mereka mampu memberdayakan masyarakat. Para peserta didik hadir di tengah petani sebagai tenaga muda pertanian yang siap membantu penerapan teknologi budidaya, pengolahan hasil, serta manajemen usaha tani,” ujar Bogarth.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun peserta didik tidak melakukan kegiatan di sekolah, mereka tetap mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring.

“Sekolah telah merancang sistem pembelajaran secara daring yang memungkinkan siswa kami untuk mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh. Jadi, meskipun mereka tidak berada sekolah, kesempatan mereka untuk mendapatkan materi pembelajaran teori tetap bisa terlaksana,” tutupnya.

Selama berada di desa, para siswa ditempatkan secara berkelompok dan akan menjalankan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penguatan kapasitas petani.

Melalui kegiatan ini, para siswa juga akan mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan pertanian yang menjadi bekal penting setelah lulus.

Selama pelaksanaan kegiatan ini pula, para peserta didik akan dibimbing oleh guru pendamping dari SMK-PP Negeri Kupang serta berkoordinasi dengan petugas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Amanuban Selatan.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transfer ilmu dan teknologi kepada petani, sekaligus memberikan pengalaman belajar kontekstual bagi para siswa.

Melalui program pendampingan Swasembada Pangan ini, SMK-PP Negeri Kupang berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung visi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern.

Lebih dari sekadar praktik lapangan, kegiatan ini menjadi wujud nyata pembelajaran berbasis pengabdian masyarakat yang menanamkan nilai kerja keras, gotong royong, dan tanggung jawab sosial kepada peserta didik.(*/Rilis Berita SMKN PP Kupang/ER)

error: Content is protected !!