KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Kupang di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan SEAMEO BIOTROP menyelenggarakan Pelatihan Pertanian Perkotaan (Urban Farming) untuk mendukung kemandirian pangan dan meningkatkan literasi lingkungan bagi komunitas pendidikan.

Kegiatan yang berlangsung mulai 4 s.d 7 November 2025, diikuti oleh 35 guru dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB di Kota dan Kabupaten Kupang. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Aston Kupang dan di SMK PP Negeri Kupang.

Urban Farming atau pertanian perkotaan merupakan praktik budidaya tanaman dan ternak di lingkungan kota yang menjadi solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan kualitas lingkungan, serta memberikan nilai edukatif. Konsep ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.

Selama pelatihan, peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik lapangan yang meliputi budidaya hidroponik sederhana, budidaya ikan konsumsi, budidaya jamur pangan, serta budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot).

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Pertanian perkotaan adalah salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Saya berharap pelatihan ini menjadi bekal bagi para guru untuk mengembangkan urban farming di lingkungan sekolah dan masyarakat,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung pendidikan pertanian yang inovatif.

“Kami akan terus mendorong inovasi dalam pendidikan pertanian. Pelatihan ini merupakan aksi nyata bagaimana potensi wilayah perkotaan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan,” tuturnya.

Deputi SEAMEO BIOTROP, Doni Yusri, yang hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya pertanian perkotaan sebagai solusi strategis menghadapi tantangan pangan di wilayah urban.

“Pertanian perkotaan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pangan di perkotaan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan meningkatkan kesadaran tenaga pendidik terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Saya berharap para guru dapat menjadi agen perubahan dalam membangun kesadaran ekologis di lingkungannya,” ujarnya.

Dari sisi pemerintah daerah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ayub Sanam, menilai kegiatan ini memberi dampak positif bagi pengembangan kompetensi guru.

“Kami berharap para guru dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing,” ujarnya.

Kepala SMK PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya, Jumat (7/11/2025) menyampaikan rasa bangga atas kerja sama dengan SEAMEO BIOTROP.

“Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dalam kegiatan ini. Ini merupakan kesempatan berharga bagi para guru untuk meningkatkan kompetensinya di bidang pertanian perkotaan,” tutupnya.

Melalui pelatihan ini, para guru diharapkan menjadi motor penggerak perubahan yang mampu menginspirasi siswa dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta ketahanan pangan. Urban farming diharapkan dapat berkembang menjadi gaya hidup berkelanjutan di wilayah Kota dan Kabupaten Kupang—mewujudkan kota yang lebih hijau, sehat, dan produktif.(*/Rilis Berita SMK N PP Kupang/ER)

error: Content is protected !!