KUPANG. NUSA FLOBAMORA– SMK PP Negeri Kupang resmi menyelenggarakan Pelatihan Plantation Worker dalam Program Peningkatan Kapasitas bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berlangsung mulai 10–27 November 2025 di lingkungan SMK PP Negeri Kupang, Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan intensif yang menggabungkan teori, praktik lapangan, penguatan mental, dan uji kompetensi di bidang pertanian dan peternakan.
Pelatihan digelar sebagai kolaborasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk meningkatkan kompetensi PMI yang akan bekerja di sektor pertanian modern. Fasilitas lengkap SMK PP Negeri Kupang—mulai dari laboratorium, lahan praktik, kandang ternak, hingga unit pengolahan hasil—menjadi titik penting keberhasilan program ini.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menyoroti pentingnya pembekalan keterampilan pertanian modern bagi generasi muda sebagai calon pekerja migran indonesia.
“PMI adalah representasi kualitas bangsa. Dengan keterampilan pertanian modern, mereka tidak hanya siap bersaing di negara tujuan, tetapi juga berpeluang menjadi penggerak pembangunan pertanian ketika kembali ke daerah asal,” ujar Menteri Pertanian.
Materi pelatihan mencakup soft skills, etika kerja, budaya negara tujuan, K3LH, agribisnis tanaman pangan, manajemen ternak unggas, inseminasi buatan, kesehatan hewan, pengolahan pakan, pengolahan hasil peternakan, hingga kewirausahaan agribisnis.
Seluruh proses dipandu instruktur berpengalaman dan tim pengajar SMK PP Negeri Kupang.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas PMI merupakan bagian penting dari misi pembangunan SDM pertanian.
“Kami ingin memastikan bahwa PMI dibekali dengan keahlian yang kuat, memahami teknologi, dan memiliki jiwa wirausaha. Pelatihan ini adalah investasi SDM jangka panjang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya, menegaskan komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan SDM pertanian di NTT.
“Kami bangga dipercaya menjadi tuan rumah pelatihan ini. Fasilitas dan instruktur kami siap melayani masyarakat. Harapan kami, peserta tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap membangun usaha agribisnis setelah kembali,” ungkapnya.
Di akhir pelatihan peserta pelatihan akan mengikuti evaluasi dan diberikan sertifikat kompetensi bagi yang memenuhi persyaratan kehadiran dan kelulusan.
Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mencetak PMI yang profesional, berdaya saing, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan.(*/Rilis Berita SMKN PP Kupang/ER)






