KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Dalam langkah strategis untuk mengawal kedaulatan pangan dan meningkatkan kualitas SDM pertanian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan program Magang Guru Produktif SMK Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Kolaborasi perdana ini menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, berlangsung mulai 11 November hingga 11 Desember 2025, dan diikuti oleh 22 guru produktif dari seluruh kabupaten/kota di NTT.
Kegiatan ini secara langsung mendukung visi Kementerian Pertanian dalam mencetak petani dan penyuluh yang kompeten.
Guru produktif didorong untuk menjadi agen perubahan yang menghubungkan teori di kelas dengan realitas lapangan guna mendukung potensi pertanian NTT yang besar.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Alfonsius Kiak, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, menyampaikan penghargaan tertinggi atas kolaborasi ini.
“Ini merupakan pengalaman pertama dinas kami bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BBPP Kupang yang telah menerima dan memfasilitasi kegiatan ini,” ungkap Alfonsius Kiak.
Beliau berharap, ilmu terapan dari Widyaiswara BBPP Kupang dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi mengajar dan proses pembelajaran peserta didik, tetapi juga bagi lingkungan masyarakat di sekitar sekolah.
Kegiatan ini mendapatkan legitimasi kuat dari program prioritas nasional. Kepala BBPP Kupang, Gunawan, S.P., M.Si., dalam sambutannya menekankan instruksi dari Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.
“Bapak Mentan Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa kita harus segera mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Swasembada bukan hanya program, tetapi martabat bangsa. Ini menuntut partisipasi aktif dan kolaborasi semua pihak, termasuk pendidikan kejuruan,” jelas Gunawan.
Gunawan juga memaparkan capaian signifikan NTT yang membuktikan potensi daerah.
“NTT, yang berada di bawah penanggung jawab Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, diprediksi mengalami kenaikan Luas Tambah Tanam (LTT) hingga 34%. Capaian beras per November ini bahkan menembus 700 ribu ton, melebihi capaian tahunan normal 517 ribu ton. Ini menunjukkan kita harus percaya diri bahwa sumber pangan harus selalu tersedia di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, secara konsisten menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM pertanian, termasuk tenaga pendidik untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan mendukung swasembada pangan nasional.
Magang 30 hari ini bertujuan agar 22 guru peserta mampu meningkatkan keterampilan, menerapkan wawasan yang diperoleh ke dalam pembelajaran, serta aktif mendiseminasikan praktik baik.
Dampak yang diharapkan (Out Come) meliputi: Mendorong ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas sektor pertanian, Peningkatan kapasitas SDM sektor pertanian, Mendorong adopsi inovasi dan teknologi terkini dan Terciptanya model bisnis agribisnis yang berkelanjutan.(*/Rilis BBPP Kupang/SW)






