KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, memulai kunjungan kerja tiga hari di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hari ini, Selasa (17/6/2025).
Kunjungan yang berlangsung hingga Kamis (20/6/2025) ini berpusat di Kabupaten Kupang dan bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.
Mengawali kunjungannya, Sam Herodian didampingi Bupati Kupang memimpin gerakan tanam padi seluas 50 hektar di Desa Penfui.
Semangat petani terlihat jelas saat mereka bersama-sama menanam bibit padi, menandai komitmen bersama dalam meningkatkan produksi pangan.
Setelah itu, Sam Herodian meninjau lokasi pengembangan kawasan padi seluas 600 hektar di Desa Baubau, Kecamatan Kupang Timur.
Potensi lahan yang luas ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap target swasembada.
Kunjungan dilanjutkan ke lokasi optimalisasi lahan (Oplah) non-rawa dan program cetak sawah rakyat di Desa Manusak, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan setiap jengkal lahan untuk pertanian.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang; Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur; Kepala Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian; Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian dan Pembangunan Kupang; Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT; serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam keterangannya secara terpisah, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Percepatan swasembada pangan adalah harga mati. Kami terus mendorong inovasi dan pendampingan bagi petani agar produksi terus meningkat. NTT, dengan potensi lahannya, menjadi salah satu lumbung pangan yang kami harapkan,” ujar Mentan Amran.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan, Sumber daya manusia pertanian adalah kunci.
“Melalui penyuluhan dan pelatihan yang intensif, kami memastikan petani memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menerapkan teknologi pertanian modern. Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk menyerap aspirasi dan tantangan yang dihadapi petani di lapangan,” ujar Santi.
Plt. Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang, Hendro Cahyono, yang juga turut hadir dalam kegiatan ini, menambahkan, “BBPP Kupang siap mendukung penuh program swasembada pangan melalui peningkatan kapasitas petani dan penyuluh. Kami akan terus berupaya menyediakan pelatihan yang relevan dan adaptif terhadap kondisi lokal, sehingga target peningkatan produksi dapat tercapai optimal.”
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya menjadi momentum formalitas, tetapi juga pendorong nyata bagi percepatan swasembada pangan di NTT, khususnya Kabupaten Kupang.
Dengan peninjauan langsung dan dialog bersama pemangku kepentingan, diharapkan berbagai kendala dapat teridentifikasi dan solusi konkret dapat segera diimplementasikan, sehingga kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan nasional semakin kuat.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)