KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Sebuah upaya signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi kembali dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pada Rabu – Kamis, 6-7 Agustus 2025, 45 siswa SMKPP Negeri Kupang yang dipilih secara acak sebagai sampel oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam menghadapi tantangan modernisasi pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang kompeten dibidang pertanian.
ANBK bukan hanya sekadar tes akademis, melainkan juga sebuah evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan.
Asesmen ini terdiri dari tiga instrumen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi dan numerasi siswa, Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan profil pelajar Pancasila, serta Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah.
Keberhasilan pelaksanaan ANBK ini tak lepas dari peran strategis Kementerian Pertanian (Kementan), yang menempatkan pendidikan vokasi pertanian sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan sektor pertanian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang relevan keadaan saat ini.
“Pendidikan vokasi pertanian adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, terampil, dan siap pakai. Kita butuh petani-petani milenial yang melek teknologi, mampu berinovasi, dan berpikir maju. Asemen yang tepat adalah salah satu cara kita untuk mengukur sejauh mana sekolah-sekolah vokasi kita mampu mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kompetensi yang relevan,” tegasnya.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan ANBK di SMK PP di bawah naungan BPPSDMP.
“BPPSDMP sebagai instansi di bawah Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab langsung atas pendidikan dan pelatihan, terus mendorong peningkatan kualitas di seluruh satuan pendidikan vokasi pertanian. Hasil ANBK akan menjadi bahan evaluasi yang sangat berharga bagi kami untuk merancang kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih efektif,” jelasnya.
Kepala SMKPP Negeri Kupang, Bogart K. Watuwaya, menyampaikan rasa bangganya atas pelaksanaan ANBK di sekolahnya.
“Kami sangat bersyukur ANBK tahun ini berjalan dengan lancar. Ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak, mulai dari guru, staf, orang tua, dan terutama para siswa. Mereka menunjukkan semangat belajar yang luar biasa dan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap teknologi. ANBK ini bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang bagaimana kita dapat mengukur dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kita secara berkelanjutan,” ujarnya.
Keikutsertaan SMKPP Negeri Kupang dalam ANBK menandai sebuah babak baru dalam upaya sekolah untuk mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap menghadapi perubahan.
Dengan bekal literasi, numerasi, dan karakter yang kuat, para siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan di sektor pertanian, membawa inovasi, dan berkontribusi nyata bagi swasembada pangan nasional.
Pendidikan vokasi pertanian yang berorientasi pada kompetensi dan karakter kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah realitas yang terus diwujudkan.
Melalui ANBK, SMKPP Negeri Kupang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada praktik lapangan, tetapi juga pada penguatan fondasi kognitif dan karakter siswa, yang akan menjadi bekal utama mereka dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.(*/Rilis Berita SMK N PP Kupang/ER)