KUPANG.NUSA FLOBAMORA– Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang menggelar Pelatihan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Usaha Tani yang ditujukan bagi kelompok non-aparatur, Senin (20/10/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 35 orang peserta ini berlangsung selama 5 (lima) hari dengan salah satu agenda yang ada didalamnya adalah praktik pembuatan pakan dan pengolahan limbah.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian dengan pengetahuan serta keterampilan praktis dalam mengelola usaha tani secara lebih efektif dan berkelanjutan, khususnya di tengah tantangan ketersediaan pakan dan penanganan limbah pertanian.

Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya penumbuhan wirausahawan baru di sektor pertanian dan peternakan.

“Kita dukung penumbuhan wirausaha di bidang pertanian. Jika perlu, kita bangun dan tingkatkan kembali inkubasi agribisnis agar bisa menampung wirausahawan potensial,” ujar Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam mendorong kemajuan sektor pertanian.

“Kualitas SDM adalah kunci kemajuan pertanian. Melalui pelatihan seperti ini, kita tidak hanya membangun keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat,” ungkapnya

Terpisah, Kepala BBPP Kupang, Gunawan menyampaikan bahwa materi yang diberikan mencakup teknis budidaya ternak dan tanaman, serta pengelolaan aspek ekonomi, finansial, dan pengembangan usaha tani terpadu.

“Dengan penguasaan teknik pembuatan pakan mandiri dan pengolahan limbah menjadi sesuatu yang bernilai, kami berharap para peserta dapat menekan biaya produksi dan menciptakan nilai tambah, sehingga usaha tani mereka menjadi lebih mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.

Peserta pelatihan, yang berasal dari berbagai kelompok tani di wilayah Kupang dan sekitarnya, tampak antusias mengikuti seluruh sesi.

Selain materi di kelas, sesi praktik pembuatan dan pengawetan pakan alternatif dari bahan lokal dan pengolahan limbah organik menjadi kompos atau pupuk cair diharapkan menjadi bekal yang langsung dapat diterapkan sekembalinya mereka ke kelompok masing-masing.

Salah satu peserta, Putri Anjalika Matatula menyatakan, “Praktik ini sangat membuka wawasan kami, sehingga teori yang kemarin kami peroleh menjadi lebih jelas dengan adanya praktik ini. Kami tidak hanya belajar membuat pakan yang lebih baik dan murah, tetapi juga memanfaatkan semua limbah menjadi sesuatu yang bernilai. Sekarang, kami bisa mandiri dalam hal pakan dan pupuk.”

Pelatihan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Kementerian Pertanian dengan berbagai pihak Bank Indonesia Kupang dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Nusa Tenggara Timur.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)

error: Content is protected !!