KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Sekolah Menengah Kejuruan – Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang pertanian dengan menyelenggarakan In House Training (IHT) Peningkatan Kompetensi Guru.
Acara yang bertajuk “Implementasi Teaching Factory untuk Mendukung Kurikulum Merdeka dan Swasembada Pangan” ini berlangsung sukses di aula SMK-PP Negeri Kupang selama dua hari dari tanggal 30 Juni sampai 1 Juli 2025, diikuti oleh 58 peserta yang berasal tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMK-PP Negeri Kupang.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ayub Sanam.
Dalam sambutannya, ia berharap SMK PP N Kupang terus berkontribusi terhadap pengembangan potensi daerah terutama di sektor pertanian melalui rancangan dan implementasi kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kondisi lahan-lahan pertanian dan potensi peternakan di NTT.
Selain itu, turut hadir dalam IHT ini narasumber dari pengawas pendidikan menengah kejuruan lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Irene M.M Ermaya, Welemfridus Ndiwa, dan Lay A. Yeverson.
IHT ini dirancang untuk membekali guru-guru dengan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis dalam menerapkan konsep Teaching Factory (TeFa).
TeFa merupakan model pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan proses pendidikan dengan kegiatan produksi atau jasa riil, sehingga siswa dapat belajar langsung dalam suasana layaknya industri atau dunia usaha.
Dengan TeFa, lulusan SMK diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga kompetensi praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pelaksanaan IHT ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, selalu menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi pertanian dalam mencetak petani-petani milenial yang inovatif dan berdaya saing.
“Pendidikan vokasi Pertanian memiliki tanggung jawab besar untuk menghasilkan SDM pertanian yang unggul, yang tidak hanya mampu bertani, tetapi juga berinovasi, berwirausaha, dan mengelola usaha pertanian secara modern. Konsep Teaching Factory adalah implementasi nyata dari visi ini, di mana siswa belajar sambil berproduksi, menghasilkan nilai tambah, dan siap menjadi pelaku usaha pertanian yang sukses,” kata Mentan Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Kami di BPPSDMP terus mendorong pengembangan pendidikan vokasi pertanian melalui berbagai program, termasuk penguatan Teaching Factory.T eFa bukan sekadar unit produksi, melainkan laboratorium hidup bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan, menumbuhkan etos kerja, dan merasakan langsung tantangan serta peluang di dunia usaha pertanian,” jelasnya.
Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya, menegaskan pentingnya IHT ini dalam menghadapi tantangan dan peluang di era Kurikulum Merdeka.
“Kami menyadari bahwa perubahan kurikulum menuntut adaptasi dan inovasi dalam metode pembelajaran. Melalui IHT ini, kami ingin memastikan guru-guru kami siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan optimal, khususnya melalui pendekatan Teaching Factory yang terbukti efektif dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa TeFa akan menjadi tulang punggung dalam upaya SMK PP N Kupang mendukung program swasembada pangan nasional, dengan mencetak generasi muda pertanian yang mandiri dan produktif.
Diharapkan, IHT ini akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran di SMK PP N Kupang.
Para guru akan menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam membimbing siswa menguasai kompetensi pertanian yang dibutuhkan oleh industri.
Melalui Teaching Factory, siswa tidak hanya akan belajar tentang budidaya, pengolahan, atau pemasaran produk pertanian, tetapi juga akan terlibat langsung dalam proses produksi, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran.
Dengan demikian, SMK-PP Negeri Kupang berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi garda terdepan dalam mencetak SDM pertanian yang unggul, mandiri, dan berjiwa wirausaha.
Upaya ini merupakan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan pertanian nasional, menjawab tantangan swasembada pangan, serta mempersiapkan generasi muda untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.(*/Rilis Berita SMK K N PP Kupang/ER)