KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Undana menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Fatukoa, Kota Kupang selama sebulan terhitung dari 7 Mei hingga 7 Juni 2025.
Kegiatan ini dengan kelompok sasaran pada 15 orang lanjut usia (Lansia) yang berusia di atas 60 tahun hingga 83 tahun, yang aktif dalam kegiatan Posyandu Siklus Hidup Permata Hati, yang berlokasi di Jalan Tasek RT 11 RW 03, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengambil tajuk “Promosi Konsumsi Zat Gizi Mikro untuk Pemeliharaan Kesehatan Lanjut Usia di Posyandu Siklus Hidup di Permata Hati di Kelurahan Fatukoa, Kota Kupang”.
Ketua Pelaksana, Dr.Ir. Lewi Jutomo, M.Si dalam keterangannya kepada Media ini pada Jumat (9/5/2025) menegaskan, kegiatan ini bertujuan mempertahankan dan meningkatkan kesehatan para lanjut Usia binaan Posyandu siklus hidup permata Hati, melalui promosi konsumsi zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
Dijelaskannya, dengan konsumsi zat gizi mikro ini, para lanjut usia tetap sehat, produktif, mandiri dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Dalam kegiatan ini para lanjut usia akan diberi suplementasi zat mikro berupa vitamin dan mineral sebagai stimulan selama sebulan.
Selanjutnya, secara bertahap diharapkan para lanjut usia dapat meneruskan konsumsi zat gizi mikro ini dari alam/lingkungan, melalui konsumsi bahan pangan berupa sayur dan buah yang diperoleh dari lingkungannya (halaman rumah atau pasar).
Sebagaimana diketahui bahwa sayur dan buah adalah sumber utama vitamin dan mineral.
Di dalam Ilmu Gizi, vitamin dan mineral kebutuhannya oleh tubuh hanya sedikit hanya beberapa milligram setiap hari, tetapi perannya sangatlah besar di dalam memperlancar proses metabolisme energi, karbohidrat, protein dan asam lemak.
Selain sebagai koenzim maupun kofaktor juga sebagai antioksidan yang dapat mencegah/meredam terbentuknya radikal bebas, sehingga kita dapat terbebas dari berbagai penyakit termasuk penyakit tidak menular seperti; penyakit jantung, diabetes mellitus, Kanker, hipertensi ataupun peradangan lainnya.
Berdasarkan hasil survei kesehatan tahun 2013 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kurang makan sayur dan buah (93% lebih) kemudian survai kesehatan tahun 2018 menunjukkan bertambah/peningkatan masyarakat kurang konsumsi sayur dan buah (95% lebih).
Hal ini menjadi salah penyebab masyarakat Indonesia banyak yang mengidap penyakit tidak menular. Selain, merokok, alkohol, dan aktivitas fisik yang rendah.
Penyakit tidak menular, dari segi pembiayaan kesehatan telah banyak menghabiskan anggaran BPJS, tahun 2022 saja telah menyerap anggaran sebesar Rp 24 triliun lebih.
Dan ditengarai BPJS telah mengalami defisit anggaran karena dananya banyak habis dipakai untuk pembiayaan kesehatan tersebut.
Para ahli menyebutkan bahwa penyakit tidak menular seperti ini di Indonesia sebagai Katastropik artinya biaya pengobatannya menyerap anggaran yang luar biasa besar, dan dapat memiskinkan rumah tangga penderita.
Selain itu, konon penyakit tidak menular ini, penderitanya tergantung pada obat-obatan dan tidak kunjung sembuh, pengobatannya lama.
Dengan pemberian suplemen vitamin dan mineral diikuti perubahan pola konsumsi makan berupa peningkatan konsumsi sayur dan buah yang diperoleh dari alam/lingkungan maka diharapkan para penderita atau para lanjut usia nantinya dapat melepaskan ketergantungan dari obat dan dapat hidup lebih sehat dan produktif.
“Pelaksana kegiatan ini berjumlah 3 orang dosen terdiri dari; 2 orang dosen program studi Kesehatan Masyarakat dan 1 orang dosen Program Studi Farmasi, Yaitu; 1) Dr.Ir. Lewi Jutomo, M.Si., 2) drh. Galuh Wiedasari K. Dyah Larasati, M.Sc., 3) Tadeus A.L. Regaletha, S.Si., M.Kes,” kata Lewi Jutomo.
Ditambahkan Dr. Lewi, kegiatan ini, selain menyampaikan materi Promosi Konsumsi Zat gizi Mikro kepada Para Lanjut Usia, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan berupa, pengukuran lingkar pinggang, penimbangan berat badan, pengukuran tensi, penetapan kadar kolesterol, kadar gula darah dan asam urat.
Pemeriksaan lainnya berupa anamnesa yaitu menanyakan keluhan-keluhan sakit yang dialami para lanjut usia.
Sebagai stimulis para lanjut usia juga akan diberikan suplementasi zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral selama sebulan.
Selanjutnya, akan dilakukan pengukuran dan pemeriksaan kesehatan yang sama untuk melihat perubahan sebagai akibat pemberian suplementasi zat gizi mikro tersebut.
Sementara itu Kader Posyandu, Inawati Mulyana salam sambutannya menyampaikan terima kasih atas perhatian Undana dalam hal ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memilih tempat kegiatan Pengabdian Masyarakat di posyandu siklus hidup Permata Hati ini, dengan kelompok sasaran para lanjut usia.
Posyandu Siklus Hidup ini merupakan peleburan dari posyandu anak balita dan Posyandu Lansia sesuai dengan kebijakan pemerintah pada awal tahun ini.
Selain itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr.Ir. Lewi Jutomo, M.Si dkk, bersama 10 orang mahasiswa (S-1=6 mahasiswa & S-2=4 mahasiswa) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yang menyampaikan materi; Promosi Konsumsi Zat Gizi Mikro untuk Pemeliharaan Kesehatan Lanjut Usia.
Pada kesempatan ini Ketua LP2M Undana yanf diwakili oleh Koordinator Pusat layanan Studi Promosi kesehatan, Dr. dr. Nicholas Edwin Handoyo, M.Med.Ed juga menyampaikan beberapa hal penting.
Nicholas yang pernah bertugas sebagai dokter di Puskesmas Sikumana ini menanyakan beberapa hal kepada para lansia yang hadir.
Pertanyaannya seputaran tekanan darah dimana secara normatif itu mencapai 140 MM HG/90 MM HG kemudian untuk gula darah batasnya 200/DL, kolesterol 180.
“Jadi bila belum melampaui angka tersebut maka Opa dan Oma masih sehat. Oleh karena itu jangan lupa makan sayur dan buah sesuai porsinya sesuai gizi berimbang supaya dapat memperoleh vitamin dan mineral,” pesan dr. Nicholas.
Ditambahkannya, alasan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan bertujuan selain memperoleh vitamin dan mineral juga membantu memperlancar proses-proses biokimia yang terjadi dalam tubuh sehingga tetap sehat, tidak sakit-sakit dan hidup selama mungkin bersama anak dan cucu-cucu.
Untuk diketahui, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini, akan memperoleh rekognisi matakuliah; Ilmu Gizi Dasar, Manajemen Epidemiologi Gizi, dan Biokimia Gizi, sehingga matakuliah yang diprogramkan ini akan mendapat pengakuan dalam pembelajaran di lapangan.(ER)