KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Badan Pusat Statistik (BPS) NTT mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 18,60 persen atau menurun 0,42 persen poin terhadap September 2024 dan menurun 0,88 persen poin terhadap Maret 2024.
Untuk jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 1,09 juta orang menurun 19,16 ribu orang terhadap September 2024 dan menurun 38,79 ribu orang terhadap Maret 2024.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik( BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale pada Press Release yang di terima media ini pada Jumat 25 Juli 2025.
Dikatakan Mira panggilan akrabnya, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 sebesar 7,68 persen.
Ini menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 8,11persen. Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan Maret 2025 sebesar 22,66 persen, menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 23,02 persen.
Dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin Maret 2025 perkotaan menurun sebanyak 5,06 ribu orang (dari 126,91 ribu orang pada September 2024 menjadi 121,85 ribu orang pada Maret 2025).
Sementara itu, jelasnya, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 14,09 ribu orang (dari 981,02 ribu orang pada September2024 menjadi 966,93 ribu orang pada Maret 2025).
Lanjutnya, garis Kemiskinan pada Maret 2025 tercatat Rp 549.607,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanansebesar Rp416.301,- (75,75 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp133.306,- (24,25 persen).
Pada Maret 2025, rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT memiliki 5,59 orang anggota rumah tangga.
Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.072.303,-/rumah tangga miskin/bulan. (ER)