SAMARINDA. NUSA FLOBAMORA– Dalam upaya mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan memerlukan fondasi yang kuat, salah satunya adalah ketersediaan sumber daya manusia yang andal.

Keberadaan tenaga kompeten brigade pangan memegang peranan sentral.

Tenaga yang memiliki kualitas dan kapasitas memadai akan menjadi aset berharga dalam mengimplementasikan berbagai program dan kegiatan terkait pangan di tingkat masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya sumber daya manusia pertanian yang unggul.

“SDM pertanian yang mumpuni adalah kunci utama dalam mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan. Kita harus terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas petani dan seluruh elemen yang terlibat dalam rantai pangan,” ujar Mentan.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan, “Pelatihan pembentukan brigade pangan adalah wujud komitmen BPPSDMP dalam menyiapkan SDM pertanian yang adaptif dan responsif terhadap tantangan pangan. Brigade pangan ini akan menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di tingkat lokal,” kata Santi.

Berdasarkan urgensi tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP yang berada di daerah, menyelenggarakan Pelatihan Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan.

Pelatihan ini di gelar dari tanggal 19 hingga 28 mei 2025 dan dilaksanakan sebanyak 51 angkatan di berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Rinciannya adalah 5 angkatan di Kabupaten Kutai Negara, 5 angkatan di Kabupaten Berau, 11 angkatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, 15 angkatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, 13 angkatan di Kabupaten Paser, dan 2 angkatan di Kota Samarinda.

Pelaksanaan pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur.

Pada pendampingan pelatihan brigade pangan di Kabupaten Kutai Negara, Kabag Umum BBPP Kupang, Siti Kamalia Kamal menyatakan, “Kami sangat bangga melihat antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan ini. Keterampilan yang mereka peroleh, terutama dalam pengoperasian alat-alat pertanian modern, akan menjadi bekal berharga untuk mendukung ketahanan pangan di daerah mereka. Ini adalah langkah konkret dalam menciptakan petani yang lebih mandiri dan inovatif,” ungkat Siti.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak tenaga-tenaga yang kompeten dan terampil dalam berbagai aspek penanganan dan pengelolaan pangan, siap untuk diterjunkan sebagai anggota brigade pangan.

Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan, gizi, dan penanganan pascapanen.

Terakhir, kegiatan ini berupaya membangun tim yang solid dan mampu berkoordinasi secara efektif dalam situasi darurat pangan maupun dalam program-program ketahanan pangan.

Dalam pelatihan ini, peserta langsung melakukan praktik dengan praktisi mengenai pengoperasian dan pemeliharaan mesin panen padi (combine harvester), pengoperasian dan pemeliharaan traktor roda dua, serta pengoperasian dan pemeliharaan traktor roda empat dan rotavator.

Dengan demikian, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan. (*/Rilis BBPP Kupang/SW).

error: Content is protected !!