KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Mekiades Laka Lena mengakui bahwa saat ini ruang gerak penggunaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pelayanan publik masih terbatas.

Namun pada Tahun 2026 Pemerintah Provinsi NTT akan mengerahkan segala sumber daya untuk bisa meningkatkan PAD sebesar Rp 2,8 Triliun atau naik dari target PAD 2025 sebesar Rp1,4 Triliun.

Menurut Gubernur Melki, jika target ini tercapai, pemerintah daerah akan lebih leluasa meningkatkan pelayanan publik. Ia juga menegaskan bahwa anggaran dari pusat tidak dapat diubah peruntukkannya karena sudah tetapkan secara ketat.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan ini saat memaparkan Dasa Cita capaian selama 10 bulan kepemimpinannya dalam kegiatan coffe morning bersama awak media pada Jumat, 19 Desember 2025 bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT. Turut hadir pada kesempatan ini Wakil Gubernur Jhoni Asadoma mendampingi Gubernur Melki.

Gubernur Melki menjelaskan, dalam Dasa Cita penguatan pendapatan asli daerah atau PAD NTT naik, maka pelayanan publik dipastikan akan lebih baik lagi. Karena hanya melalui PAD saja, daerah bisa menggunakan sesuai kepentingan dan kebutuhannya.

Karena semua keuangan dari pusat itu sudah ada judulnya dan hampir tidak ada ruang untuk berkreasi dari uang pusat.

“Yang bisa kita lakukan untuk kepentingan kita adalah, peningkatan PAD. Kita akan memperluas potensi pendapatan di berbagai sumber yang selama ini kita belum ambil. Mengurangi kebocoran dan terus melakukan inovasi-inovasi di berbagai yang bisa kita lakukan ” tandanya

Menurutnya, untuk peningkatan PAD yang sudah dilakukan termasuk diantaranya one Village one Product (OVOP) dan NTT Mart dan sebagainya, itu cara membuka ruang permainan agar PAD NTT bisa meningkat.(ER)

error: Content is protected !!