KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Kupang telah menggelar Sosialisasi Revisi Kurikulum Tahun 2025 pada Kamis (24/07/2025) di Aula Sekolah.
Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran guru. Turut hadir juga tim pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Syahriati dan Welemfridus Ndiwa, selaku narasumber kegiatan.
Lebih dari sekadar pertemuan rutin, kegiatan ini adalah langkah SMK PP Negeri Kupang dalam menyelaraskan visi dan misi pendidikan vokasi dengan dinamika kebutuhan sektor pertanian yang terus berkembang pesat.
Komitmen pemerintah pusat terhadap kemajuan sektor pertanian, khususnya melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), telah menjadi prioritas utama.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, selalu menekankan hal ini.
“Pendidikan vokasi adalah kunci utama dalam mencetak petani-petani milenial yang inovatif, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. Kita butuh generasi muda yang tidak hanya mampu bertani, tetapi juga berinovasi, berteknologi, dan berjiwa wirausaha,” kutip Menteri Pertanian.
Mentan juga kerap menekankan bahwa kurikulum yang relevan dan adaptif adalah pondasi yang tak tergoyahkan untuk mencapai tujuan mulia tersebut, memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Senada dengan visi tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga tak henti-hentinya menyuarakan urgensi pembaruan kurikulum.
“Pengembangan kurikulum pertanian harus terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan iklim, dan terutama, kebutuhan pasar kerja yang dinamis. Lulusan SMK Pertanian bukan sekadar pekerja, mereka harus menjadi agen perubahan yang mampu mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing-masing, menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan” tandasnya.
Kepala SMKPP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya, dalam sambutannya menggarisbawahi urgensi adaptasi terhadap revisi kurikulum.
“Revisi kurikulum 2025 ini bukan hanya sekadar pembaruan dokumen, melainkan sebuah lompatan strategis untuk memastikan bahwa pendidikan vokasi pertanian yang kami berikan senantiasa mutakhir dan relevan dengan tuntutan zaman,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi erat dengan pengawas pendamping adalah kunci sukses dalam merealisasikan kurikulum baru ini.
“Sinergi antara praktisi pendidikan dan pengawas akan memastikan bahwa setiap aspek kurikulum dapat diimplementasikan secara optimal, menghasilkan lulusan pertanian yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing global.”
Sosialisasi ini menjadi platform penting untuk membedah secara detail materi revisi kurikulum 2025.
Para peserta, yang terdiri dari guru mata pelajaran produktif, normatif, dan adaptif, diajak untuk memahami penyesuaian yang signifikan kompetensi yang harus diajarkan serta pendekatan pembelajaran yang harus diterapkan.
“Revisi kurikulum baru ini dirancang untuk lebih mengedepankan pendekatan pembelajaran mendalam yang mendorong guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,” jelas Syahriati salah satu narasumber kegiatan dari tim pengawas sekolah.
“Ini sangat relevan sekali dengan SMK PP Negeri Kupang sekolah kejuruan pertanian dimana siswa tidak hanya menghafal teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam studi kasus nyata, memecahkan masalah pertanian, dan bahkan menciptakan solusi inovatif,” tambahnya.
Sesi diskusi interaktif menjadi bagian yang paling dinanti dalam acara ini. Para guru memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, dan berbagi pengalaman.
Banyak pertanyaan seputar implementasi praktis di lapangan, ketersediaan sarana prasarana pendukung, serta strategi untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, SMKPP Negeri Kupang telah menunjukkan kesiapannya dalam menyambut era baru pendidikan vokasi pertanian dengan revisi kurikulum 2025.
Harapannya, langkah ini akan semakin memperkuat posisi SMK PP Negeri Kupang sebagai pencetak generasi muda pertanian yang unggul, adaptif, inovatif, dan siap berkontribusi penuh pada pembangunan pertanian nasional, mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.(*/Rilis Berita SMK N PP Kupang/ER)